Rabu, 09 Januari 2013

Wouw! 5000 Botol Bir Tersusun Jadi Layar LED Raksasa



Bir begitu digemari di negara-negara barat, seperti bir Heineken dari Belanda. Bahkan sudah sejak 140 tahun silam minuman ini begitu digemari. Dalam rangka merayakan hari ulang tahunnya, Heineken membuat sebuah layar LED raksasa dari ribuan botol bir.

Heineken merupakan minuman beralkohol kadarnya sekitar 5%. Bir yang diproduksi oleh Heineken International ini sudah ada sejak tahun 1864 silam. Hampir semua generasi di Belanda sangat menyukai minuman yang dikemas dengan botol beling berwarna hijau ini.



Dalam memperingati hari ulang produksinya ke-140 tahun di bulan Desember 2012, sebanyak 5000 botol Heineken disusun menjadi sebuah layar LED raksasa di Amsterdam, Belanda. Untuk menyusunnya membutuhkan waktu selama tujuh hari dengan bantuan mobil truck crane.



Iklan menarik yang tampil pada layar LED sangatlah memukau. Maka tak heran jika aksi ini berhasil menarik perhatian para penggemarnya. Bahkan proses pembuatan layar sekaligus komentar para penggemar yang sengaja direkam sudah diunggah dalam YouTube.


sensasi UNIK membuat TOWER API SETINGGI LANGIT ...

sensasi UNIK membuat TOWER API SETINGGI LANGIT ...



1The Makings of a Giant Fire
2The Makings of a Giant Fire

seni BATU SEIMBANG yang FANTASTIS ... kepala ane jadi GELENG GELENG cuyyy....



 
 seni BATU SEIMBANG yang FANTASTIS ... kepala ane jadi GELENG GELENG cuyyy....
 
Michael Grab is an artist that has been 'rock balancing' since 2008. Much of his recent work has been done around the Boulder, Colorado area. Grab finds the process both spiritual and therapeutic. On his site gravityglue.com, Grab explains:


"The most fundamental element of balancing in a physical sense is finding some kind of 'tripod' for the rock to stand on. Every rock is covered in a variety of tiny to large indentations that can act as a tripod for the rock to stand upright, or in most orientations you can think of with other rocks. By paying close attention to the feeling of the rocks, you will start to feel even the smallest clicks as the notches of the rocks in contact are moving over one another.

Parallel to the physical element of finding tripods, the most fundamental non-physical element is harder to explain through words. In a nutshell, I am referring to meditation, or finding a zero point or silence within yourself. Some balances can apply significant pressure on your mind and your patience. The challenge is overcoming any doubt that may arise."

On gravityglue you will find an extensive gallery of his work along with videos, an in-depth interview and an active blog about his thoughts that accompany his work.











ASYIK nya bermain main MEMBUAT ( igloo ) RUMAH ESKIMO WARNA WARNI

ASYIK nya bermain main MEMBUAT RUMAH ESKIMO WARNA WARNI


Hundreds of milk cartons were collected then filled with water and food colouring, only to be turnded into colourful ice bricks. It then took over 150 hours to assemble the 500 bricks into the rainbow igloo.
 
  
 
 
 
 
 

JEMBATAN MAUT buat TES MENTAL kamu .. berani COBA ???

JEMBATAN MAUT buat TES MENTAL kamu .. berani COBA ???


Amazing Capilano Suspension Bridge

Voices from Vancouver's past mingle with the sounds of nature, beautiful gardens skirt colourful totem poles, British Columbia First Nations artisans chisel legend into cedar and Capilano Suspension Bridge takes you to the serenity of a West Coast rainforest and Canada's award-winning Vancouver attraction, Treetops Adventure.
























5 Kampus Elit Tempat Kuliah Para Bos Teknologi


Para pendiri atau bos vendor teknologi besar seperti Microsoft, Google atau Apple biasanya menempuh pendidikan di unversitas. Tidak sembarang universitas, umumnya masuk kategori elit.

Ya, pada umumnya, mereka menjalani kuliah di universitas bergengsi. Didukung oleh otak pintar, tidak sulit bagi para tokoh penting di dunia teknologi ini masuk ke sana.



Lalu, universitas mana saja yang banyak melahirkan para bos di jagat teknologi? Berikut di antaranya seperti dihimpun detikINET dari berbagai sumber.



1. Stanford University

Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin menempuh kuliah di Stanford University. Demikian juga dengan William Hewlett dan David Packard, pendiri vendor komputer Hewlett Packard.

Memang Stanford melahirkan begitu banyak pendiri perusahaan teknologi besar. Malah kelahiran Silicon Valley, pusat teknologi di Amerika Serikat, dimotori oleh universitas ini.

"Hampir tidak mungkin ada perusahaan di Silicon Valley yang tidak berkaitan dengan Stanford," tulis majalah bergengsi Forbes.

Para pendiri Nvidia, Yahoo, Logitech, Instagram, Sun Microsystems, VMWare, Cisco Systems, tercatat pernah menempuh pendidikan tinggi di salah satu kampus terbaik di dunia ini.

2. Harvard University

Harvard University dikenal sebagai salah satu universitas terbaik dunia. Kampus ini secara konsisten menempati posisi papan atas dalam berbagai ranking.

Harvard pun melahirkan cukup banyak tokoh penting di dunia teknologi. Seperti Bill Gates yang mendirikan Microsoft, pernah kuliah di sini meski memang tidak tamat.

Demikian juga CEO Microsoft saat ini, Steve Ballmer. Dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg, meski lagi-lagi tidak tamat. Sheryl Sandberrg, COO Facebook, juga alumni Harvard.

Alumnus Harvard banyak diburu oleh perusahaan raksasa di bidang teknologi. Zuckerberg pun pernah berkunjung ke mantan kampusnya untuk mencari karyawan baru yang berkualitas.

3. University of California Barkeley

University of California Barkeley memang termasuk kampus berkualitas. Selain melahirkan 71 pemenang Nobel, alumni kampus ini juga berperan penting dalam mengendalikan berbagai vendor teknologi.

Steve Wozniak, pendiri Apple, Eric Schmidt yang pernah menjadi CEO Google, serta Paul Ottelini, CEO Intel tercatat pernah menjalani pendidikan di University of California Barkeley.

Demikian juga salah satu pendiri Intel, Gordon Moore. Alumni universitas tersebut banyak yang memimpin perusahaan teknologi terkemuka.

Dari produsen game terbesar Electronics Arts, Google, Qualcomm, Sun Microsystems, VMWare dan SanDisk.

4. Massachusetts Institute of Technology

Massachusetts Institute of Technology punya reputasi tinggi sebagai kampus yang sangat berkualitas. Jurusan Ilmu Komputer di universitas ini disebut-sebut sebagai yang terbaik di dunia.

Tidak mengherankan jika MIT cukup banyak melahirkan alumni yang berperan penting di jagat teknologi. Di antaranya adalah Drew houston, pendiri dan CEO Dropbox.

Ada juga Cecil H. Green, salah satu pendiri perusahaan chip Texas Instruments. Dan Brester Kahle, pencipta website pengukur trafik Alexa.

Selain itu ada juga Robert Meltcafe selaku penemu Ethernet. Dan Daniel Lewin, pendiri Akamai.

5. Cambridge University

Cambridge University cukup menjulang namanya sebagai salah satu universitas paling bergengsi. Beberapa kali kampus yang berada di Inggris ini dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia.

Cambdrige memegang peranan sangat penting di jagat teknologi di mana alumninya banyak dicari perusahaan teknologi besar. Bahkan kampus ini dinilai sebagai tempat kelahiran komputer awal.

Sistem komputer pertama di dunia didesain oleh akademisi Cambdrige, Charles Babbage. Kemudian Alan Turing menciptakan basis komputer modern pertama.

Adapun Maurice Wilkes membuat komputer pertama yang bisa diprogram. Teknologi webcam yang saat ini luas digunakan juga berasal dari universitas ini.







sumber | http://inet.detik.com/read/2013/01/09/122958/2137124/398/5-kampus-elit-tempat-kuliah-para-bos-teknologi?i991101mainnews

BENARKAH 'Steve Jobs Tiada, Apple Kehilangan Inovasi' ?

Tak hanya konsumen yang mengagumi kejeniusan Steve Jobs saat memegang kendali Apple, kompetitornya pun termasuk. Lalu apa jadinya Apple tanpa mendiang Jobs?

Sebuah pernyataan tajam dikeluarkan oleh Head of Consumer Electronics Huawei Richard Yui. Dia mengatakan, bahwa saat ini adalah eranya smartphone Huawei, sedangkan Samsung dan Apple adalah bagian dari kejayaan masa lalu.

"Steve Jobs telah tiada. Dan sekarang mereka kehilangan inovasi," katanya seperti dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (9/1/2013).
 
 
 Lalu siapakah Steve Jobs menurut Huawei? "Kami adalah tim, dan kami satu orang,"

Sebelumnya, Yu juga menyindir Samsung Galaxy S III. Ponsel flagship ini dinilainya hanya dibuat dari material murahan.

"Plastik mereka (Galaxy S III-red.) itu terlalu murahan," katanya.

"Di masa lalu orang menilai bahwa produk terbaik berasal dari Apple atau Samsung. Kami ingin mengubahnya sehingga orang mengerti bahwa produk terbaik berasal dari Huawei. Itulah target saya," sebutnya.

Yu meyakini mereka punya modal yang kuat. Terlebih Huawei sudah berpengalaman selama dua dekade di industri telekomunikasi.

"Kami adalah perusahaan yang mengglobal. Itulah sebabnya kami bisa melakukannya dengan lebih baik. Dan yang terpenting adalah kami punya semangat," pungkas Yu.
 
 

sumber | iniunic.blogspot.com | http://inet.detik.com/read/2013/01/09/140155/2137238/398/steve-jobs-tiada-apple-kehilangan-inovasi