Green City atau kota hijau, banyak orang beranggapan bahwa suatu kota dikatakan Green City karena pengaruh lingkungan hijaunya atau segi ekologisnya, padahal bukan hanya itu saja yang mempengaruhi kota di katakan Green City, masih banyak hal lain yang dapat mempengaruhi, salah satunya dari segi ekonomis, ya, ekonomi masyarakat di kota tersebut,
Suatu kota dapat dikatakan Green City dan harmonis bila penduduk kotanya hidup damai dan sejahtera dalam segi ekonomi. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang memang telah berhasil membedakan orang kaya, sederhana, dan idak mampu, Suatu kota dikatakan harmonis dalam hal ekonomi bila sudah tidak ada lagi orang yang tidak mampu di kota itu, Semua penduduk sudah dapat hidup sejahtera, Tidak harus kaya, bila penduduk tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, penduduk tersebut sudah dapat dikatakan sejahtera, karena ia sudah tidak terbebani lagi masalah ekonomi karena telah tercukupi,
Kalaupun di kota tersebut masih ada penduduk yang kurang atau tidak mampu, selagi pemerintah dapat memerhatikan ekonomi penduduk kota tersebut penduduk yang kurang mampu dapat sejahtera misalnya pemerintah memberi pinjaman berupa modal usaha kepada penduduk tersebut agar penduduk itu dapat mebuat usaha sendiri sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dan setelah itu mereka dapat mengganti uang dari pemerintah, dengan begitu hidup mereka akan sejahtera,
Sekarang ini di kota-kota di Indonesia sudah banyak pemerintah yang seperti itu, tapi sekarang ini banyak juga pemerintah yang tidak memedulikan rakyatnya, Contohnya pemerintah atau pejabat Negara yang memakan uang rakyat, Uang yang seharusnya untuk mensejahterakan rakyat malah diambil atau tepatnya dicuri oleh pejabat Negara atau pemerintah setempat. Peristiwa seperti ini yang kita sebut “Korupsi” . Saat ini korupsi sedang marak terjadi. Mereka seakan-akan tidak peduli lagi atau tidak ingat bahwa di luar sana masih sangat banyak rakyat yang membutuhkan mereka, sehingga masih sangat banyak penduduk yang belum sejahtera karena ekonomi mereka yang tidak memadai.
Jadi, kesejahteraan penduduk juga tergantung oleh yang memimpin. Yang kebutuhan ekonominya sudah tercukupi tidak perlu pusing-pusing lagi memikirkan masalah itu, tapi yang ekonomi nya masih rendah, tentu akan sangat merasa terbebani dan menderita. Apalagi bila yang memimpinnya sudah tidak bertanggung jawab. Namun penduduk yang kurang mampu itu juga harus berusaha dan bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka dan mensejahterakan keluarga mereka, bukannya malah malas-malasan dan tinggal menunggu bantuan dari Pemerintah, paling-paling pemerintah hanya bisa membantu memberikan pinjaman modal usaha dan setelah itu tergantung mereka sendiri ingin menggunakan itu untuk membuat usaha apa. Intinya, keharmonisan suatu kota juga dipengaruhi oleh ekonomi penduduk yang tinggal di kota tersebut. Bila penduduknya tidak sejahtera karena masalah ekonomi, kota tersebut belum bias dikatakan harmonis dan dijuluki Green City walau lingkungannya sudah bagus.